Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

안녕안서 。。。 Korea is in fact, a fun place to go, a place with. Friendly people and mystical countryside, a modern and comfortable country which attracts many expats and temporary foreign residents. This blog will explain about the history,culture,culinary and lifestyle of Korea. So enjoy it...

Culture Of Korea




Korea Utara dan Korea Selatan adalah dua negara dengan satu akar budaya yang dipisahkan oleh keadaan politik. Bentuk pemerintahan Korea Utara adalah Republik Rakyat Demokrat yang lebih bersifat komunis dan otoriter, sedangkan Korea Selatan yang memiliki bentuk pemerintahan Republik cenderung lebih liberal. Dua negara ini berbatasan langsung dengan Cina dan Jepang.
Korea merupakan negara sub-tropis yang memiliki 4 musim. Musim semi dimulai sejak bulan Maret hingga Mei. Pada bulan April, Korea memasuki musim semi dan dibulan Mei cuaca mulai nyaman dengan suhu sekitar 16-19o C. Sekitar 3 minggu di antara bulan Juni dan Juli, hujan sering turun dan periode ini disebut ‘Jangma’. Bila periode ini berakhir, tandanya musim panas dimulai. Bulan paling panas adalah bulan Agustus dengan suhu udara sekitar 23-27o C. September-Oktober menjadi awal musim gugur dan bulan November cuaca semakin dingin. Salju pertama turun di bulan Desember, musim paling dingin terjadi di bulan Januari dengan suhu sekitar -6o C dan musim salju berlangsung hingga Februari.

Sejarah Singkat

Sejarah awal Korea berkisar di sekitar kerajaan kuno Choson yang muncul sekitar 2.300 tahun sebelum Masehi. Pada sekitar abad ke-2 sebelum Masehi, bangsa Cina mendirikan koloni di daerah kerajaan tersebut. Namun, lima abad kemudian, bangsa Korea mengusir mereka keluar. Sejak itu, muncul sebuah kerajaan, yaitu kerajaan Silla. Kerajaan Silla (668 – 935) membawa puncak ilmu pengetahuan dan budaya yang besar. Akibat adanya kerusuhan yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10, dinasti Silla jatuh dan digantikan oleh dinasti Koryo. Selama periode kepemimpinan dinasti Koryo (935 – 1392), Korea mengalami banyak serbuan. Tentara Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan menyerbu dan akhirnya menguasai Korea sehingga Korea menjadi bagian kekaisaran Mongol.
Setelah runtuhnya Mongol pada akhir abad ke-14, berbagai golongan bangsawan dan militer berusaha memegang kekuasaan di Korea . Akhirnya, seorang jenderal yang bernama Yi Sung-Gy menghilangkan pemerintahan yang korup dan mendirikan dinasti Yi (1392 – 1910). Ibu kota negara dipindahkan dari Kaesong ke Seoul . Namun, Korea masih tetap terancam oleh Cina dan Jepang yang ingin menguasai Korea untuk memperluas wilayah mereka. Setelah serangan yang gagal dari Jepang pada tahun 1592 – 1598, Korea jatuh di bawah kekuasaan Manchu dari utara. Beberapa abad berikutnya, Korea menutup diri dari pergaulan dunia menjadi negara pertapa. Pada tahun 1800-an, Rusia, Jepang, dan Cina bersaing untuk menguasai Korea . Setelah perang Rusia – Jepang pada tahun 1904 – 1905, Jepang bergerak ke semenanjung Korea dan mendudukinya pada tahun 1910. Pada tahun 1919, penduduk Korea mengadakan demonstrasi secara damai karena menginginkan kemerdekaan. Pada tahun 1945, di akhir perang dunia II, tentara Uni Soviet menduduki bagian utara Korea sedangkan tentara Amerika di bagian selatan. Uni Soviet dan Amerika kemudian membuat kesepakatan, Korea dibagi sejajar dengan garis lintang 38˚. Pada bagian selatan berdirilah Republik Korea , sedangkan di daerah utara didirikan Republik Demokratik Rakyat Komunis. Pada tanggal 25 Juni 1950, tentara Korea Utara menyerang Korea Selatan dalam upaya menyatukan Korea dibawah kekuasaan komunis. Korea Utara yang memakai persenjataan yang disediakan oleh Uni Soviet menang atas Korea Selatan. Atas bantuan PBB, Korea Selatan diselamatkan dari kekalahan dan pertempuran pun diakhiri dengan gencatan senjata pada bulan Juli 1953. Sejak saat itu, berbagai perundingan yang dilakukan untuk menyatukan Korea selalu gagal dan hingga saat ini kedua negara, Korea Utara dan Korea Selatan selalu berseteru.

Suku Bangsa

Bangsa Korea atau Orang Korea adalah salah satu suku bangsa besar yang mendiami wilayah Asia Timur. Sebagian besar orang Korea tinggal di Semenanjung Korea. Orang Korea Selatan menyebut rakyat mereka Hangukin (한국인) atau sederhananya 한인/ Han in untuk orang Korea Selatan yang tinggal di luar negeri atau Hanguk saram (한국 사람). Sedangkan rakyat Korea Utara menyebut orang mereka dengan Chosŏn in atau Chosŏn saram (조선 사람) Choson artinya Negeri setenang pagi hari.
Orang Korea dipercaya merupakan keturunan ras Altaik atau proto-Altaik yang masih berkaitan dengan orang Mongol, Tungusik dan orang Turkik serta banyak suku dari Asia Tengah yang lain. Bukti arkeologi menduga bangsa Korea tua (Proto Korea) adalah para pendatang Altaik dari Siberia Tenggara (sekarang wilayah Rusia) yang datang berturut-turut di masa peralihan dari zaman neolitik (zaman batu baru) menuju zaman perunggu.
Walaupun selama waktu yang lama sejak masa prasejarah bangsa Korea telah banyak bercampur dengan bangsa lain di Asia Timur, sebagian besar orang Korea memiliki bukti dari asal mereka sebagai bangsa Altai, postur tubuh yang tinggi, hidung yang mancung, tulang pipi yang tinggi dan adanya bintik mongol, yaitu tanda genetik kebiru-biruan pada bagian bawah tubuh yang tersisa hanya pada masa kanak-kanak.

Bahasa

Hangeul merupakan sebuah sistem simbol yang dirancang oleh Raja Sejong (1397-1450) dari Dinasti Joseon sebagai abjad bahasa Korea. Saat pertama kali Raja Sejong menyusun Hangeul, abjad ini terdiri dari 28 karakter, yaitu 17 konsonan dan 11 vokal. Huruf vokalnya dibuat berdasarkan filosofi “Tiga Komponen Dasar Kehidupan”, yaitu Surga, Bumi dan Manusia. Saat ini, huruf yang lazim digunakan terdiri dari 40 karakter, yaitu 10 vokal tunggal, 11 vokal ganda, 14 konsonan tunggal dan 5 konsonan ganda. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia.
Dalam bahasa Korea terdapat dua sistem penulisan angka (bilangan), yaitu Korea asli dan Sino Korea. Bilangan Sino Korea diambil dari sistem angka Cina dan dipakai untuk menyatakan tahun, bulan, hari, menit dan lain-lain. Sedangkan bilangan korea asli digunakan untuk penghitungan objek yang jumlahnya kurang hingga 99 karena bilangan korea asli hanya sampai angka 99, jika lebih dari 99, maka sino korea akan digunakan. Bilangan korea asli biasanya dipakai untuk menyatakan jumlah orang, jam, umur, buku, dan lain-lain.

Kehidupan

Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.
Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini.
Rumah tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga.
Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.
Orang-orang Korea suka mengadakan pesta selamatan rumah baru, baik oleh orang yang baru pindah atau bagi pasangan yang baru menikah. Pesta ini dinaman Jibdeuri. Mereka biasa mengundang saudara, teman dekat dan sejumlah tetangga ke rumah baru tersebut . Para tamu biasanya membawa tisu toilet, sabun deterjen dan korek api. Alasannya yaitu :
Tisu toilet melambangkan bahwa segala sesuatu akan berjalan mulus seperti tisu toilet yang larut dalam air.
Sabun deterjen melambangkan harapan agar tuan rumah dilimpahi uang sebanyak busa sabun deterjen.
Korek api melambangkan harapan agar tuan rumah cepat kaya seperti cepatnya api menyala.
Taman korea adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea amat dipengaruhi konsep taman Tiongkok, rancang bangunnya memiliki keunikan tersendiri.
Karakterisitik taman Korea adalah kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Dibanding taman Tiongkok dan taman Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman Korea mungkin lebih tampak kurang akan unsur pelengkap.
Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang.
Taman-taman yang terkenal:
Poseokjong dan Anapji, taman dari Silla yang terletak di Gyeongju Huwon, berada di dalam kompleks istana Changdeok di Seoul


Kebiasaan

Orang-orang Korea biasa memberikan salam saat perkenalan, sebelum makan, sesudah makan, ketika berpamitan, ketika akan tidur dan lain-lain, dengan cara menganggukkan kepala dan sedikit membungkukkan badan. Kepala ditundukkan sekitar 30 sampai 60 derajat selama 2 hingga 3 detik. Ini dilakukan ketika menyampaikan salam hormat kepada orang yang lebih tua atau dituakan. Semakin dalam kita menundukkan kepala, berarti salam yang kita sampaikan semakin hormat. Ungkapan maaf juga biasanya disertai gerakan menundukkan kepala.
Ketika pertama kali berkenalan, orang-orang korea akan memberikan tambahan panggilan ‘ssi’, yang artinya saudara/saudari agar terdengar lebih sopan. Untuk panggilan kepada orang yang lebih tua, biasanya digunakan panggilan ‘seonsaengnim’ yang artinya guru.

Tradisi

Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “sesi custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya.
Tradisi sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari, menurut adat Korea , tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat.
Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu irwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang), sancheonsin (dewa gunung dan sungai), yongwangsin (raja naga), seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang.
Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan "complete food session".
Ada juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara lain “nut cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada malam purnama pertama tahun baru, “treading on the bridge” yaitu berjalan dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang tahun, dan “hanging a lucky rice scoop” yaitu menggantungkan sendok pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah sepanjang tahun. 

Pakaian Tradisional
 
Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok untuk wanita (Chima).
Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.
Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan digunakan hanbok yang bernama Hwarot atau upacara kematian.
Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.



Kuliner

Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras. Hasil utama pertanian rakyat Korea adalah beras , gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah seperti ikan, cumi-cumi dan udang, sebab Korea dikelilingi 3 lautan.
Kuliner Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Makanan fermentasi sangat berguna dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin.
Di setiap session makanan, ketidakberadaan kimchi akan memberikan kesan tidak lengkap.
Kimchi adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas. Dalam kenyataannya (menurut hasil penelitian kesehatan WHO), jenis-jenis kimchi memiliki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah manapun.
Hal yang membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Faktor pertama adalah pembuatannya. Kimchi (dihidangkan untuk acara-acara spesial,) dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang mengadakan suatu acara dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara tersebut dilaksanakan. Semakin banyak wanita yang turut membantu dalam pembuatan kimchi ini, semakin “bermakna” pula kimchi tersebut. Kimchi juga merupakan faktor penentu kepintaran atau kehebatan seorang wanita dalam memasak. Konon katanya, jika seorang wanita mampu membuat kimchi yang enak, tidak diragukan lagi kemampuan wanita tersebut dalam memasak makanan lain. Faktor ketiga adalah asal mula kimchi. Kimchi pada awalnya dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.
Beberapa menu makanan dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan, ulangtahun ke-60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa-peristiwa ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni.Makanan kuil berbeda dari makanan biasanya karena melarang penggunaan 5 jenis bumbu yang biasa dipakai seperti bawang putih, bawang merah, daun bawang, rocambole (sejenis bawang), bawang perai, jahe serta daging.
Makanan kerajaan (surangsang) saat ini sangat terkenal karena sudah dapat dinikmati seluruh lapisan rakyat.
Teh juga sangat akrab dengan orang Korea. Teh diperkenalkan di Korea dari Tiongkok sejak lebih dari 2000 tahun lalu ketika agama Budha disebarkan. Teh digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Bentuk kebudayaan teh bangsa Korea terukir dalam upacara teh Korea (Dado).
 

Kesenian

Kesenian tradisional di Korea, dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam penyembahan “ lima dewa”.
Pertunjukkan musik tradisional Korea mementingkan improvisasi, berjalan terus-menerus, serta sedikit jeda dalam setiap pertunjukkannya.Pansori contohnya, dapat berlangsung sampai lebih dari 8 jam dengan hanya satu penyanyi.
Kontras dengan perbedaan alunan musik barat, sebagian besar pertunjukkan musik tradisonal Korea dimulai dari gerakan (alunan) yang paling lambat sampai paling cepat.
Musik Istana, Jeongak, pada zaman dahulu dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Jeongak dimainkan dengan sangat lambat, dengan hanya satu ketukan dalam setiap 3 detik. Ketukan ini diselaraskan dengan kecepatan nafas, sehingga berasa statis (monoton). Alat musik yang digunakan dalam pementasan Jeongak dibuat dari bahan alam, sehingga suaranya lembut dan tenang. Hampir semua alat musik tiup dibuat dari bambu, sedangkan alat musik petik memiliki senar yang dibuat dari sutra.
Pungmul adalah jenis musik rakyat Korea yang kencang dan ekspresif. Pungmul dikategorikan dalam jenis minsogak atau musik rakyat kebanyakan.
Alat musik tradisional Korea dapat dibagi menjadi alat musik tiup, petik (memiliki senar), dan perkusi. Beberapa jenis alat musik tiup: piri, taepyeongso, daegeum, danso, saenghwang dan hun. Alat musik petik: kayageum, geomungo, ajaeng, serta haegeum.
Alat musik perkusi tradisional Korea sangat beragam, seperti kwaenggwari, jing, buk, janggu, bak, pyeonjong, dan sebagainya
Ada perbedaan dalam bentuk tarian antara rakyat kelas atas (tarian istana) dan kelas rakyat biasa. Tarian istana yang umum contohnya jeongjaemu yang dipentaskan dalam pesta kerajaan, ilmu yang dipentaskan dalam upacara Konfusius. Jeongjaemu dibagi dalam jenis yang asli dari Korea (hyangak jeongjae) dan jenis yang dibawa dari Tiongkok (dangak jeongjae). Tarian lainnya adalah tarian Shamanisme yang dipentaskan oleh dukun dalam upacara-upacara tertentu.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JENIS KIMCHI


Jenis kimchi berbeda antara daerah yang satu dengan daerah  lainnya, hal ini didasarkan pada hasil panen dan kondisi cuacanya. Setiap generasi juga mempunyai resep sendiri yang diturunkan dari generasi ke generasi. Jumlah tipe kimchi tidak dapat dihitung dengan mudah. Tetapi Korean Food Academy telah mengkategorikannya menjadi lebih dari 100 jenis kimchi yang berbeda.
Rasa tergantung pada bumbu, jumlah garam dan tingkat rempah-rempah yang digunakan dalam masing-masing daerah. Berbagai daerah di Korea memproduksi berbagai jenis produk pertanian, dan hal ini tercermin pada jenis kimchi yang dihasilkan di setiap daerah di Korea. Provinsi-provinsi di daerah selatan (Utara dan Jeolla Selatan dan Provinsi Gyeongsang Utara dan Selatan Provinsi) lebih cenderung menggunakan banyak garam dan makanan laut sehingga rasanya lebih kuat dan manis. Sedangkan di sebelah utara, rasa kimchi kurang asin dan sangat ringan.

Gat Kimchi
(Mustard Leaf)


Baech'u Keot'cheoli
(Cabbage)


Oi Sobaki
(Cucumber)


Muuch'ae Kimchi
(Thin-Sliced Radish)


Nabak Kimchi
(Square-Sliced Radish)


Bossam Kimchi
(Wrapped Cabbage)


Ch'ongak Kimchi
(Ponytail Radish)


T'ong Baegu'u Kimchi
(Whole Cabbage)


Bae Kimchi
(Cabbage Without Pepper)


Goldulbbaegi Kimchi
(Korean Lettuce)


P'a Kimchi
(Green Onion)


Ggaktugi
(Cubed Radish)
 
Provinsi Seoul/Kyonggi
Kimchi di ibu kota dan daerah sekitarnya dilengkapi dengan berbagai makanan mewah dan lezat karena memiliki beragam jenis produk pertanian dan makanan laut, serta menjadi pusat perdagangan untuk Korea.
Undried Insam (ginseng) kimchi, kimchi Misam, Hobak Mu-u (lobak labu) kimchi, Sunmu (lobak) kimchi, Chae kimchi, kimchi Baech'u, Mu-u kimchi, Bae Kimchi

Provinsi Chungcheong Utara dan Selatan
Terletak di tengah-tengah Semenanjung Korea, daerah tersebut memiliki curah hujan sedang dengan tanah yang kaya, menghasilkan beras, sayuran, bumbu-bumbu liar dan sayuran hijau. Orang-orang disini menggunakan sedikit bumbu karena mereka lebih menikmati rasa yang ringan dan lembut.
Gul Ggaktugi (tiram dan lobak diiris), Hobak (labu) kimchi, Shigukch'i (bayam) kimchi, Kaji (terung) kimchi, kimchi Bae, Kimchi sedum

Provinsi Kangwon
Daerah ini memiliki tanaman yang baik dari biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan liar, serta industry yang dikembangkan untuk makanan laut dan produk ikan olahan. Sebagian besar produk Kimchi local menambahkan seafood.
Chanran (ikan pasta dan lobak diiris) kimchi, Sikhae, Ojingeo Mu-u (cumi lobak) Kimchi


Provinsi Cholla Utara dan Selatan
Di Korea, tidak ada tempat yang memiliki sumber alami bahan makanan seperti tanaman, perikanan dan sayuran yang tumbuh liar kecuali Provinsi Cheolla. Budaya makanan di sini telah dikembangkan selama beberapa generasi, dan daerah ini telah menjadi tanah asal untuk makanan tradisional Korea. Kimchi di daerah ini lebih kuat dan pedas daripada yang lain terutama karena dibumbui dengan kerang dan acar ikan asin.
Baech'u Kimchi dengan ikan teri, Yak (obat) kimchi, Oi (mentimun) kimchi, kimchi Kaji, Goguma (batang ubi jalar) Kimchi, Goch'u Ip '(lada merah daun) kimchi, Dolgat (daun mustard) Kimchi, Goldulbagi (selada Korea) Kimchi


Provinsi Kyongsang Utara dan Selatan
Terletak di sepanjang pesisir pantai selatan dan barat, Provinsi Kyongsang Utara dan Selatan berlimpah dengan berbagai jenis makanan laut.
K'ongnip (daun kacang) kimchi, Ggaet'ip (daun wijen) kimchi, Goguma (batang ubi jalar) kimchi, Uong (burdock) kimchi, Myeolch'i Baech'u (kubis dengan ikan teri) kimchi, Manul Julgi (batang bawang putih ) Kimchi, Gaji (terung) kimchi, T'oran (talas root) kimchi, Bak (labu) kimchi, Sseumbagwi (selada) kimchi, Minari (dropwort) kimchi, Gam (parsimon) kimchi, Muumallaengi (lobak kering) Kimchi, Ssuggat (Korea selada) Kimchi


Pulau Jeju
Pulau Jeju terletak dari ujung selatan Korea, dan merupakan pulau terbesar di Korea. Daerah ini unik dank has. Karakteristik geografis pulau memungkinkan untuk menggunakan produk yang kaya dan ekstensif dengan makanan laut untuk membuat kimchi.
Jeonbok (abalone) kimchi, Haemul (makanan laut) kimchi, Nabak (persegi lobak dipotong) Kimchi


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KIMCHI


Kata Kimchi memiliki dua kemungkinan asal-usul. Beberapa orang percaya bahwa kata itu berasal dari kata Korea asli ji atau jimchae yang berarti sayur yang direndam dalam air garam. Kemudia pengucapannya berubah menjadi timchae atau dimchae , lalu  jimchi dan pada akhirnya menjadi kimchi. Kemungkinan asal usul yang lain adalah  berasal dari pengucapan kata China Ham-tse atau Kam-tse yang berarti diproses dengan air garam atau  acar sayuran.
Kimchi paling tua ditemukan dalam  buku Si-Kyong (koleksi puisi Cina yang ditulis antara 2.600 dan 3000 tahun yang lalu). Isi baitnya mengatakan,”mentimun telah tumbuh di tepi lapangan, dan acar untuk menyembah nenek moyang”. Pemujaan ini untuk mengharapkan umur panjang dan kebahagiaan.
Banyak orang Korea pada saat Si-Kyong tinggal di wilayah Manchuria, dan diyakini bahwa mereka membuat kimchi untuk menjaga vitamin dan  mineral yang ada dalam sayuran untuk persediaan musim dingin yang panjang di Manchuria.
Periode Tiga Kerajaan : menyebarkan makanan acar
Catatan pertama ditemukan mengenai Kimchi adalah selama periode Tiga Kerajaan (57 SM-668M).  Catatan tersebut tertulis sebagai berikut : "Orang Kogureou yang baik dalam membuat bir dreg, malt, dedak, dan acar." Ini menunjukkan bahwa makanan yang difermentasi digunakan secara luas dalam setiap kehidupan hari. Namun, tidak ada tulisan-tulisan dari periode ini yang menyebutkan bumbu atau bahan.
Dinasti Koryo : Munculnya Kimchi Berbumbu dengan Bahan Ramuannya
Kimchi muncul pada bagian akhir dari periode Koryo (918-1392). Berbagai daerah mengembangkan resep mereka sendiri dengan menggunakan rempah-rempah yang berbeda sesuai dengan selera lokal. Garam, bawang putih dan pasta ikan yang difermentasi merupakan rempah dan garnish yang paling umum digunakan.
Dinasti Chosun : Pengenalan Bubuk Cabai Merah
Pada tahun 1700-an mulainya pengenalan bubuk cabai merah ke Korea.  Bubuk cabai merah dan bubuk lada dengan cepat menjadi bahan populer. Orang-orang mulai bereksperimen dengan bumbu dan sayuran baru dari berbagai negara. Di daerah utara yang dingin, kimchi saltless berisi sedikit bubuk lada merah dan ikan asin. Sedangkan di daerah selatan yang lebih hangat,orang-orang lebih banyak menggunakan bubuk cabai merah dan garam .
Periode Sekarang
Kimchi tetap menjadi bagian penting dari makanan Korea, terutama di hari-hari kebiasaan makan sehat. Nilai gizi kimchi telah dipelajari dan ditemukan penuh dengan vitamin dan mineral. Karena semakin banyak orang yang beralih ke kebiasaan makan sehat, kimchi menunjukkan eksistensinya ke kancah internasional. 


NUTRISI KIMCHI

Kimchi telah memainkan peranan sebagai sumber nutrien yang penting dalam sayuran yang difermentasi selama bulan-bulan musim dingin yang panjang. Kimchi memiliki berbagai jenis nutrisi yang berbeda berdasarkan materi dan tingkat fermentasinya. Biasanya, bahan yang digunakan dalam membuat Kimchi memiliki kalori yang sedikit yang kadar gula yang rendah, tetapi mengandung jumlah serat yang tinggi, vitamin yang beragam (terutama vitamin A dan C) serta mineral (seperti kalsium dan besi). Nutrisi dihasilkan selama proses fermentasi (oleh bakteri asam laktat dan asam asetat) membantu dalam melindungi terhadap kanker dan kuman.
Serat yang terdapat dalam kubis bukan merupakan nutrisi, tetapi dapat membantu pencernaan yang memungkinkan gerakan halus makanan melalui usus dan membantu mencegah sembelit serta kanker usus. Cabai merah dan bawang putih membantu menurunkan kolesterol darah dan membantu dalam pembekuan darah. Nutrisi dan aktivitas berbagai mikro-organisme yang diproduksi selama fermentasi juga sangat bermanfaat bagi tubuh manusia




Bakteri Asam Laktat
Kimchi yang terfermentasi baik memiliki bakteri asam laktat yang lebih banyak daripada bakteri asam laktat yang terdapat di yoghurt. Bakteri ini dikenal sangat baik untuk usus dan memiliki fungsi sebagai anti-kuman.

Asam Asetat
Asam asetat yang diproduksi berbeda sesuai dengan bahan yang digunakan, suhu dan waktu fermentasi, dan  tingkat garam yang digunakan. Rasa yang dihasilkan tergantung asam asetat yang dihasilkan. Secara keseluruhan, kimchi yang difermentasi dengan sedikit garam pada suhu yang rendah justru memiliki rasa yang lebih baik.

Asam Amino
Rasa khas kimchi tidak hanya bergantung pada asam asetat, tetapi juga gas karbon, bumbu dan asam amino. Asam amino dihasilkan oleh protein dalam  acar pasta ikan dan tiram. Para peneliti telah menemukan bahwa kimchi mengandung 17 jenis asam amino yang berbeda.

Vitamin
Kimchi memiliki kandungan vitamin B, C dan Beta Carotene yang tinggi. Kandungan vitamin B1 dan B2 serta B12 akan meningkat setelah periode minggu ke-3 setelah fermentasi.


Material
Nutrients
Function / Qualities
Green vegetables including cabbage
Vitamin A, Calcium, Iron, Potassium, Vitamins
The high quality of cabbage is characterized by the fresh leaves, a thin peel, and heavy weight.
Red chili peppers
vitamin A and C
Rich is vitamins A and C: 37 times the amount in apples and 7 times that of oranges. The quality of red chili peppers is determined by how well they were dried, a sleek outer skin, no wrinkles, and an even vivid color.
Cucumbers
Elaterin, Peptin, Proteins, Acids, Potassium, and Phosphate
Good digestion and urination
Korean lettuce

Stimulates appetite, keeps blood clean, and makes stomach strong.
Green onions
Alicerpide, Vitamin A & C
Keeps the body warm, helps the circulation, and strengthens the intestine. Superior ones have a long and straight body and tiny spring roots.
Oysters
Calcium, Iron, Glycogen, Essential Amino Acids, Glutamic Acid, Glycine

Radishes
Fiber, Protein, Anti-carcinogenic Ingredients
Cures virulent tumors or cancer, inside and outside of body. High quality radishes taste less spicey.
Mustard leaf
Mineral, Vitamin A & C
High quality produce has tender and shiny leaves.
Dropwort
Vitamins
Effective for lowering fever, reducing blood pressure, and also for remedying sun stroke.
Leeks

Highly nutritious and has a good effect on digestion. It smells like garlic as a sulphuric compound.
Garlic
Alilcerpide, Alitin
Stimulates the immune system and has an antibacterial effect. It also promotes the absorption of vitamin B1 and the fast digestion of proteins.
Ginger
Minerals
Good for lowering the cholesterol level in body. Good ones have a strong chili fragrance and peel easily.
Pickled fish paste
Protein, Amino Acids, Fat, Calcium
Helps body to be alkalized, making up for nutrients which can be deficient in vegetables.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS